Bakteri di Mulut Menyimpan Petunjuk Tentang Kesehatan Otak dan Risiko Demensia
![Unsplash](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250216073744-389.jpeg)
Dapatkah bakteri di mulut Anda memprediksi apakah Anda berisiko terkena demensia?
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa bakteri yang hidup di lidah dan gusi Anda dapat memengaruhi cara kerja otak dan bagaimana otak berubah seiring bertambahnya usia.
Hal ini pada gilirannya dapat memengaruhi apakah seseorang menua secara normal atau mengalami demensia.
Para ilmuwan mengungkap hubungan yang mengejutkan antara mikrobioma oral, yang merupakan ekosistem bakteri yang ramai di mulut kita, dan kesehatan otak.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa bakteri tertentu dapat membantu daya ingat dan keterampilan berpikir, sementara yang lain dapat menjadi tanda peringatan dini penurunan fungsi otak.
Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa pola makan dan perawatan yang mengubah bakteri mulut kita suatu hari nanti dapat berperan dalam membantu menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia.
Untuk penyelidikan kami, kami menganalisis sampel air liur dari 115 orang dewasa berusia di atas 50 tahun.
Di antara orang-orang ini, 52% memiliki fungsi otak yang sehat, dan 48% lainnya memiliki tanda-tanda awal penurunan daya ingat dan fungsi otak lainnya.
Kami memeriksa bakteri dalam sampel ini dan menunjukkan bahwa orang yang memiliki banyak dua kelompok bakteri yang disebut Neisseria dan Haemophilus memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes kesehatan otak.
Secara khusus, orang dengan bakteri ini memiliki daya ingat yang lebih baik, dan kemampuan yang lebih baik untuk memperhatikan dan melakukan tugas-tugas yang kompleks.
Orang-orang ini juga memiliki kadar ion nitrit yang lebih tinggi di mulut mereka.
Nitrit dibuat oleh bakteri saat mereka memecah nitrat, yang merupakan bagian alami dari pola makan yang kaya sayuran.
Bakteri juga dapat memecah nitrit untuk menghasilkan oksida nitrat, yang meningkatkan sirkulasi, termasuk aliran darah ke otak.
Ini menunjukkan bahwa makan banyak sayuran kaya nitrat, seperti bayam hijau dapat meningkatkan kadar bakteri sehat dan membantu meningkatkan kesehatan otak, yang mungkin sangat penting seiring bertambahnya usia.
Kami sekarang sedang menyelidiki apakah jus bit yang kaya nitrat dapat meningkatkan fungsi otak pada orang dewasa yang lebih tua dengan membajak bakteri di mulut.
Di sisi lain, kelompok bakteri yang berbeda mungkin menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Studi kami menemukan dua kelompok bakteri yang berpotensi terkait dengan kesehatan otak yang lebih buruk.
Satu kelompok yang disebut Porphyromonas, yang sering dikaitkan dengan penyakit gusi, lebih umum ditemukan pada orang dengan masalah ingatan daripada orang yang sehat.
Kelompok kedua yang disebut Prevotella dikaitkan dengan kadar nitrit rendah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kesehatan otak yang lebih buruk.
Prevotella juga lebih umum ditemukan pada orang yang membawa gen APOE4, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko Alzheimer.
Temuan ini menunjukkan bahwa beberapa bakteri mungkin memainkan peran yang merugikan dalam perubahan kesehatan otak seiring bertambahnya usia.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan apakah tes rutin untuk mengukur kadar bakteri ini dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda awal penurunan kesehatan otak sebagai bagian dari pemeriksaan gigi di masa mendatang.
Implikasi dari penelitian ini sangat mendalam. Jika bakteri tertentu mendukung kesehatan otak sementara yang lain berkontribusi terhadap penurunan, maka perawatan untuk mengubah keseimbangan bakteri di mulut dapat menjadi bagian dari solusi untuk mencegah demensia.
Mendorong pertumbuhan bakteri penghasil nitrit seperti Neisseria, sekaligus mengurangi Prevotella dan Porphyromonas, dapat membantu menjaga fungsi otak seiring bertambahnya usia.
Hal ini dapat dicapai melalui perubahan pola makan, probiotik, rutinitas kebersihan mulut, atau bahkan perawatan terarah yang membentuk kembali mikrobioma.
Meskipun kita masih dalam tahap awal memahami hubungan rumit antara bakteri mulut dan otak, temuan memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut.
Jika penelitian di masa mendatang mengonfirmasi bahwa mikrobioma mulut berperan dalam menjaga kesehatan otak, maka dengan lebih memperhatikan bakteri di mulut kita, kita dapat membuka kemungkinan baru untuk mendeteksi dan berpotensi menunda demensia.
Sementara itu, saran terbaik adalah menjaga kebersihan gigi, memeriksakan diri ke dokter gigi secara teratur, dan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak nitrat, seperti sayuran berdaun hijau, untuk terus memberi makan bakteri baik di mulut Anda.