Home > Iptek

Ilmuwan Arab Saudi Menemukan Nilon Pakaian Bisa Meningkatkan Kualitas Baterai Litium

Terobosan ini dapat menghasilkan baterai yang lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih murah, sehingga kendaraan listrik, telepon pintar, dan perangkat lain menjadi lebih efisien.
Unsplash
Unsplash

Ilmuwan di Arab Saudi telah menemukan bahwa nilon—bahan yang sama yang digunakan pada pakaian dan kain sehari-hari—dapat meningkatkan kualitas baterai logam litium.

Terobosan ini dapat menghasilkan baterai yang lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih murah, sehingga kendaraan listrik, telepon pintar, dan perangkat lain menjadi lebih efisien.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) ini dipublikasikan dalam dua jurnal ilmiah, ACS Energy Letters dan Energy & Environmental Science.

Temuan mereka menunjukkan bahwa nilon dapat membantu menstabilkan baterai logam litium, meningkatkan kinerja dan keamanannya.

Baterai litium digunakan pada banyak barang sehari-hari karena ringan dan menyimpan banyak energi.

Ada dua jenis utama:

1. Baterai ion litium – Ditemukan pada laptop, telepon pintar, dan perangkat elektronik umum lainnya.

2. Baterai logam litium – Lebih kuat dan digunakan pada robot, transportasi, dan industri canggih.

Meskipun baterai logam litium menawarkan penyimpanan energi yang lebih tinggi, baterai ini memiliki beberapa masalah.

Biaya produksinya mahal, menggunakan material berbahaya, dan mengalami reaksi kimia yang mengurangi masa pakainya.

Peneliti baterai sering mencari aditif—zat yang meningkatkan kinerja baterai dengan menstabilkan antarmuka baterai dan mengurangi reaksi kimia yang tidak diinginkan.

Tim KAUST menemukan bahwa nilon dapat dilarutkan dalam larutan litium ringan dan bertindak sebagai aditif yang kuat untuk baterai logam litium.

Penemuan ini berarti:

  • Baterai bertahan lebih lama

  • Lebih sedikit reaksi kimia berbahaya yang terjadi, meningkatkan keamanan

  • Biaya produksi dapat turun, membuat baterai lebih murah

Peneliti juga menemukan bahwa nilon dapat dilarutkan dalam pelarut yang lebih ringan daripada yang diperkirakan sebelumnya, sehingga lebih mudah digunakan dalam pembuatan baterai.

“Polimer, seperti nilon, biasanya sulit dilarutkan dalam elektrolit baterai umum,” jelas Zhiming Zhao, seorang ilmuwan pascadoktoral di KAUST.

“Kami mempelajari kimia dengan saksama dan memodifikasi struktur baterai agar berfungsi.”

Profesor Husam Alshareef, yang memimpin penelitian, yakin bahwa penemuan ini dapat membantu mempercepat penggunaan baterai yang lebih aman dan lebih efisien.

“Tujuan kami adalah menciptakan solusi penyimpanan energi yang lebih baik yang mendukung energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon,” katanya.

Penelitian ini menunjukkan bagaimana bahan sehari-hari, seperti nilon, dapat memiliki kegunaan yang mengejutkan dalam teknologi baterai yang canggih.

Dengan membuat baterai lebih efisien, terjangkau, dan lebih aman, para ilmuwan membantu meningkatkan segalanya mulai dari mobil listrik hingga eksplorasi ruang angkasa.

Dengan lebih banyak penemuan seperti ini, masa depan energi bersih dan baterai yang kuat mungkin lebih dekat dari yang kita kira—bahkan mungkin pada kain pakaian Anda!

× Image