Begini Cara Lebih Cerdas Menemukan Planet Mirip Bumi

Ilmuwan telah mengambil langkah maju yang besar dalam pencarian Bumi lain.
Sebuah tim dari Universitas Bern dan jaringan penelitian Swiss NCCR PlanetS telah menciptakan model pembelajaran mesin yang canggih yang dapat memprediksi sistem planet jauh mana yang mungkin menyembunyikan planet mirip Bumi.
Alat baru ini dapat mempercepat dan mengefisienkan pencarian dunia yang layak huni daripada sebelumnya.
Menemukan planet di luar tata surya kita, terutama yang dapat mendukung kehidupan, merupakan salah satu tujuan paling menarik dalam sains antariksa saat ini.
Planet-planet ini disebut eksoplanet, dan planet mirip Bumi—berbatu, kecil, dan mampu menampung air cair—sangat menarik.
Kini, berkat kerja Dr. Jeanne Davoult dan rekan-rekannya, para ilmuwan memiliki metode baru untuk mempersempit lokasi pencarian.
Dr. Davoult, yang mengembangkan model tersebut selama masa studi doktoralnya di Universitas Bern dan sekarang bekerja di Berlin, membangun model tersebut menggunakan pembelajaran mesin.
Jenis kecerdasan buatan ini belajar menemukan pola dalam kumpulan data yang besar.
Dalam kasus ini, model dilatih menggunakan data dari "Model Bern", simulasi komputer yang sudah lama ada yang menunjukkan bagaimana planet terbentuk dan berevolusi seiring waktu.
Model Bern adalah salah satu alat paling canggih dari jenisnya. Model ini mensimulasikan proses fisik dalam sistem planet muda dan memprediksi jenis planet apa yang mungkin terbentuk.
Dengan menggunakan ribuan contoh dari Model Bern, sistem AI baru ini belajar mengenali fitur sistem yang mungkin mencakup planet mirip Bumi.
Hasilnya mengesankan. Model ini mampu mengidentifikasi planet mirip Bumi dengan benar dalam sistem simulasi dengan akurasi 99%.
Setelah itu, para peneliti menerapkan model tersebut ke sistem bintang nyata yang diamati oleh para astronom.
Model ini memprediksi bahwa 44 dari sistem ini mungkin menyembunyikan planet mirip Bumi yang belum terdeteksi.
Penelitian lebih lanjut mengonfirmasi bahwa secara ilmiah ada kemungkinan planet-planet ini ada di sistem tersebut.
Peneliti lain, Romain Eltschinger, membantu memperluas kemampuan model tersebut sebagai bagian dari tesis magisternya.
Kini, alat tersebut dapat bekerja dengan berbagai kondisi planet, sehingga lebih berguna untuk misi luar angkasa di masa mendatang.
Model ini dapat memandu misi mendatang seperti PLATO dan LIFE, yang bertujuan untuk menemukan dan mempelajari planet mirip Bumi.
Alih-alih mencari secara membabi buta, para ilmuwan kini dapat berfokus pada sistem yang paling mungkin menghasilkan hasil yang menarik.
"Ini merupakan langkah besar menuju penemuan kehidupan di tempat lain di alam semesta," kata Profesor Yann Alibert, salah satu penulis studi tersebut.
"Dengan membantu kita menemukan planet yang tepat dengan lebih cepat, model ini membawa kita lebih dekat untuk menjawab salah satu pertanyaan terbesar dalam sains—apakah kita sendirian?"