Home > Gaya Hidup

Kurang Tidur Bisa Melipatgandakan Risiko Penyakit Arteri Berbahaya

PAD terjadi ketika pembuluh darah di kaki tersumbat atau menyempit, yang membuat darah lebih sulit mengalir.
Thinkstock
Thinkstock

Sebuah penelitian besar dari Swedia menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam semalam memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi kesehatan serius yang disebut penyakit arteri perifer, atau PAD.

Penelitian ini dipimpin oleh para ilmuwan di Institut Karolinska di Stockholm dan mengamati pola kesehatan dan tidur pada lebih dari 650.000 orang.

PAD terjadi ketika pembuluh darah di kaki tersumbat atau menyempit, yang membuat darah lebih sulit mengalir.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit saat berjalan dan meningkatkan kemungkinan terkena stroke atau serangan jantung.

PAD adalah penyakit serius yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Penelitian ini dilakukan dalam dua bagian. Pada bagian pertama, para peneliti mengamati berapa lama orang tidur di malam hari dan apakah mereka tidur siang di siang hari.

Mereka kemudian membandingkan informasi ini dengan berapa banyak orang yang mengembangkan PAD.

Pada bagian kedua, mereka menggunakan metode ilmiah khusus yang disebut pengacakan Mendelian, yang melihat data genetik untuk membantu memahami apakah faktor tertentu, seperti tidur, menyebabkan penyakit, dan bukan sekadar terkait dengannya.

Hasilnya jelas. Orang yang tidur kurang dari lima jam semalam memiliki peluang 74% lebih tinggi terkena PAD dibandingkan dengan orang yang tidur antara tujuh dan delapan jam, yang dianggap sebagai jumlah yang sehat.

Lebih jauh lagi, hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara tidur dan PAD berjalan dua arah.

Orang dengan PAD juga cenderung tidur dengan buruk atau dalam waktu singkat.

Para peneliti juga menemukan bahwa tidur terlalu banyak—delapan jam atau lebih semalam—dikaitkan dengan risiko PAD yang sedikit lebih tinggi (sekitar 24% lebih tinggi), tetapi ketika mereka melihat lebih dekat menggunakan data genetik, mereka tidak menemukan bukti bahwa tidur lama benar-benar menyebabkan PAD.

Mungkin saja orang yang sudah tidak sehat cenderung tidur lebih banyak, daripada tidur lama yang menyebabkan penyakit.

Penelitian ini juga mengamati tidur siang hari. Orang yang sering tidur siang memiliki risiko 32% lebih tinggi terkena PAD dibandingkan mereka yang tidak tidur siang.

Namun, seperti tidur malam yang lama, tidur siang tidak terbukti menjadi penyebab langsung PAD jika melihat data genetik.

Ada kemungkinan orang yang lebih sering tidur siang sudah memiliki masalah kesehatan yang membuat mereka lelah.

Secara keseluruhan, penelitian ini mendukung gagasan bahwa tidur sekitar tujuh hingga delapan jam setiap malam adalah yang terbaik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Tidur terlalu sedikit, khususnya, tampaknya meningkatkan risiko PAD secara signifikan.

Para ilmuwan mencatat bahwa kebiasaan sehat, seperti melakukan aktivitas fisik secara teratur, dapat membantu orang tidur lebih baik dan dapat mengurangi risiko PAD.

Mereka juga menunjukkan bahwa bagi orang yang sudah hidup dengan PAD, mengelola rasa sakit dengan benar dapat meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Penelitian ini menyoroti pentingnya tidur—tidak hanya untuk merasa sehat, tetapi juga untuk mencegah penyakit serius.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, temuan ini menunjukkan bahwa menjaga tidur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Shuai Yuan dan baru-baru ini diterbitkan oleh Institut Karolinska.

× Image