Home > Gaya Hidup

Smartphone Bisa Mengubah Cara Memerhatikan dan Merasakan Tubuh Secara Drastis

Penelitian ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, ponsel pintar dapat mengambil alih perhatian baik dalam pikiran maupun tubuh.
pexels
pexels

Smartphone atau ponsel pintar ada di mana-mana dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita menggunakannya untuk berbicara, mengirim pesan, menjelajah, bermain, dan banyak lagi.

Namun dengan semua penggunaan ini, beberapa ilmuwan mulai bertanya-tanya bagaimana ponsel pintar dapat memengaruhi otak dan tubuh kita.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu di ponsel pintar dapat menyebabkan masalah dengan fokus, memori, dan bahkan kemampuan kita untuk memperhatikan.

Namun, para peneliti masih belum sepenuhnya memahami mengapa hal ini terjadi atau apa yang terjadi di otak dan tubuh saat hal itu terjadi.

Sebuah penelitian terbaru oleh para peneliti di Universitas Hokkaido di Jepang meneliti masalah ini.

Mereka ingin mengeksplorasi bagaimana penggunaan ponsel pintar dapat dikaitkan dengan cara orang memperhatikan dan bagaimana mereka bereaksi secara fisik, terutama dalam hal seberapa sadar mereka terhadap apa yang terjadi di dalam tubuh mereka sendiri.

Kesadaran ini disebut "interosepsi". Ini berarti memperhatikan hal-hal seperti detak jantung, pernapasan, atau perut yang bergemuruh.

Beberapa orang sangat selaras dengan sinyal-sinyal batin ini, sementara yang lain tidak.

Studi ini juga mengamati bagaimana orang merespons secara fisik, seperti perubahan detak jantung, saat mereka melihat hal-hal yang berhubungan dengan ponsel pintar seperti dering telepon atau pesan teks.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Yusuke Haruki, ingin tahu tentang bagaimana perhatian dan kesadaran tubuh dapat dihubungkan dengan ponsel pintar.

Mereka bahkan membandingkan penggunaan ponsel pintar dengan kecanduan seperti perjudian atau penggunaan narkoba karena kebiasaan ini dapat mengendalikan perhatian dan emosi seseorang.

Mereka ingin tahu apakah ketertarikan pada ponsel dapat memengaruhi tubuh dan pikiran dengan cara yang sama.

Untuk mempelajari hal ini, para peneliti merekrut 58 orang dewasa muda yang semuanya sehat.

Para peserta ini diminta untuk melakukan tugas sederhana: melihat layar dan menemukan huruf target secepat mungkin.

Di latar belakang, saat mereka mengerjakan tugas, dua jenis gambar ditampilkan. Beberapa terkait dengan ponsel pintar, seperti dering telepon.

Yang lainnya hanyalah gambar acak yang tidak menunjukkan apa pun yang dapat dikenali.

Tugas dibuat lebih mudah atau lebih sulit tergantung pada berapa banyak huruf yang ditampilkan. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk melihat seberapa baik orang dapat tetap fokus saat tugasnya sederhana dibandingkan saat tugasnya lebih menantang.

Mereka menemukan bahwa orang bereaksi berbeda terhadap gambar ponsel pintar. Beberapa peserta mudah teralihkan oleh gambar itu, tidak peduli seberapa sulit tugasnya.

Yang lain hanya teralihkan saat tugasnya mudah. Para peneliti kemudian menggunakan kuesioner untuk mencari tahu lebih banyak tentang kelompok-kelompok ini.

Kelompok yang selalu teralihkan oleh gambar ponsel memiliki kesamaan: mereka kurang menyadari sinyal tubuh mereka sendiri.

Mereka juga memiliki reaksi fisik yang lebih kuat—seperti detak jantung yang lebih cepat—saat melihat gambar ponsel pintar.

Ini berarti tubuh mereka lebih reaktif terhadap isyarat terkait ponsel, meskipun gambar-gambar itu tidak ada hubungannya dengan tugas yang sedang mereka kerjakan.

Dengan kata lain, bagi sekitar setengah dari peserta, melihat layar ponsel atau panggilan masuk sudah cukup untuk mengalihkan perhatian mereka dari apa yang seharusnya mereka lakukan.

Tidak masalah apakah tugasnya mudah atau sulit—gangguan tetap terjadi. Dan gangguan ini tidak hanya ada di pikiran. Tubuh mereka juga bereaksi.

Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa ponsel pintar dapat memengaruhi perhatian kita dan seberapa terhubungnya kita dengan tubuh kita sendiri.

Orang yang lebih banyak teralihkan oleh ponsel mungkin tidak menyadari detak jantung atau sensasi internal lainnya sejelas orang lain.

Ini mirip dengan pola yang terlihat pada orang yang berjuang melawan kecanduan, di mana perhatian menjadi terpaku pada isyarat tertentu dan tubuh menunjukkan reaksi yang kuat.

Para peneliti percaya bahwa pekerjaan mereka dapat membantu kita lebih memahami efek yang lebih dalam dari penggunaan ponsel pintar.

Ini juga dapat membantu menciptakan cara untuk mendukung kebiasaan yang lebih sehat, terutama bagi orang yang lebih muda yang tumbuh dengan menggunakan ponsel pintar setiap hari.

Dalam penelitian mendatang, mereka berencana untuk melihat apa yang terjadi di otak ketika orang teralihkan oleh ponsel, dan bagaimana proses ini dimulai dan berkembang selama masa remaja atau awal dewasa.

Singkatnya, penelitian ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, ponsel pintar dapat mengambil alih perhatian baik dalam pikiran maupun tubuh.

Ini dapat menyebabkan masalah dalam fokus dan merasa selaras dengan diri sendiri.

Temuan ini dapat menjadi langkah maju untuk membantu orang membangun hubungan yang lebih baik dengan perangkat mereka.

Temuan penelitian dapat ditemukan di Communications Psychology.

× Image