Terapi Air Panas Tingkatkan Daya Tahan Saat Berolahraga pada Penderita Gagal Jantung

Penelitian baru dari Griffith University menemukan bahwa sekadar menghangatkan kaki dalam air panas sebelum berolahraga dapat meningkatkan daya tahan secara signifikan pada penderita gagal jantung.
Penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Heart Failure ini menawarkan pilihan non-obat yang menjanjikan untuk membantu pasien mendapatkan lebih banyak manfaat dari rehabilitasi fisik.
Penelitian ini difokuskan pada orang berusia 50 hingga 80 tahun yang mengalami jenis gagal jantung tertentu yang disebut gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang berkurang.
Ini berarti jantung mereka tidak memompa darah seefektif yang seharusnya, yang sering kali menyebabkan kelelahan dan toleransi latihan yang buruk.
Karena olahraga teratur penting untuk mengelola gagal jantung, menemukan cara yang aman untuk meningkatkan kapasitas latihan sangatlah penting.
Dalam penelitian ini, 22 peserta menjalani dua kondisi yang berbeda. Dalam kondisi pertama, mereka duduk di air hangat pada suhu 42°C (sekitar 107,6°F) selama 45 menit, dengan anggota tubuh bagian bawah terendam.
Di sisi lain, mereka duduk di air yang lebih dingin pada suhu 30°C (sekitar 86°F), yang berfungsi sebagai kondisi kontrol.
Setelah itu, para peneliti mengukur seberapa jauh peserta dapat berjalan dalam uji ketahanan yang mirip dengan "uji bunyi bip," yang menilai kinerja fisik dengan meningkatkan tingkat upaya secara bertahap.
Hasilnya jelas: setelah perawatan air panas, peserta berjalan rata-rata 201 meter lebih jauh daripada yang mereka lakukan setelah kondisi kontrol.
Itu adalah peningkatan yang signifikan, terutama bagi orang dengan gagal jantung yang sering berjuang bahkan dengan aktivitas ringan.
Para peneliti menemukan bahwa memanaskan kaki meningkatkan aliran darah melalui arteri femoralis (arteri utama di paha) dan meningkatkan jumlah oksigen yang mencapai otot-otot kaki.
Ini membuat peserta lebih mudah berolahraga, kemungkinan karena otot-otot mereka memiliki lebih banyak oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi.
Peneliti utama Dr. Fergus O'Connor menjelaskan bahwa bentuk pemanasan pasif ini—artinya tubuh dihangatkan tanpa upaya fisik—bisa menjadi cara yang sederhana dan murah untuk meningkatkan hasil dalam program rehabilitasi jantung.
“Dengan meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen, pemanasan pada tungkai bawah dapat membantu pasien mendapatkan hasil lebih banyak dari rehabilitasi mereka,” katanya.
Meskipun penelitian ini melihat efek jangka pendek, tim tersebut percaya bahwa teknik ini juga dapat membantu orang dengan gagal jantung mendapatkan manfaat lebih dari latihan olahraga jangka panjang.
Penelitian selanjutnya akan meneliti apakah penggunaan pemanasan tungkai bawah secara teratur dapat menghasilkan peningkatan kebugaran fisik dan kualitas hidup yang bertahan lama.
Singkatnya, temuan tersebut menunjukkan bahwa mandi air panas sebelum berolahraga tidak hanya menenangkan—tetapi juga dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan daya tahan pada orang dengan gagal jantung.
Ini menawarkan pilihan non-invasif dan bebas obat yang dapat membuat program rehabilitasi jantung lebih efektif dan membantu pasien menjalani kehidupan yang lebih aktif dan lebih sehat.
Temuan penelitian dapat ditemukan di European Journal of Heart Failure.