Home > Didaktika

Amazing... Senyawa 'Jamur Ajaib' Bisa Perlambat Penuaan dan Memperpanjang Umur

Para ilmuwan telah menemukan bahwa psilocin, yang terbentuk di dalam tubuh setelah mengonsumsi psilocybin (bahan aktif utama dalam jamur ini), dapat memperlambat penuaan pada sel manusia dan tikus.
Unsplash
Unsplash

Senyawa alami yang ditemukan dalam jamur psikedelik dapat membantu orang hidup lebih lama dan menua lebih lambat, menurut penelitian terbaru dari Universitas Emory.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa psilocin, yang terbentuk di dalam tubuh setelah mengonsumsi psilocybin (bahan aktif utama dalam jamur ini), dapat memperlambat penuaan pada sel manusia dan tikus.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Aging ini menunjukkan bahwa sel kulit dan paru-paru manusia yang diobati dengan psilocin hidup lebih dari 50% lebih lama daripada sel yang tidak diobati.

Ini berarti sel-sel tersebut terus tumbuh dan berfungsi, alih-alih mati secepat biasanya.

Para peneliti percaya hal ini terjadi karena psilocin membantu melindungi sel dari kerusakan, mengurangi stres, dan memperbaiki DNA mereka dengan lebih efektif.

Psilosin juga membantu mempertahankan panjang telomer—struktur di ujung kromosom yang melindungi materi genetik kita.

Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan penuaan dan penyakit seperti kanker dan Alzheimer.

Dalam percobaan terkait, para ilmuwan memberi tikus yang lebih tua dosis rendah psilocybin, diikuti dengan dosis bulanan yang lebih tinggi selama 10 bulan. Tikus-tikus ini setara dengan usia manusia sekitar 60-65 tahun.

Dibandingkan dengan tikus yang tidak mendapatkan pengobatan, tikus yang diberi psilocybin hidup 30% lebih lama dan tampak lebih sehat.

Bulu mereka lebih halus, memiliki lebih sedikit uban, dan bahkan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan kembali.

Meskipun psilocybin terutama dikenal karena efeknya pada otak dan suasana hati, penelitian ini menunjukkan bahwa psilocybin mungkin juga bekerja di seluruh tubuh.

Senyawa ini terhubung dengan reseptor serotonin, yang tidak hanya ditemukan di otak tetapi juga di banyak bagian tubuh lainnya.

Para peneliti percaya ini bisa menjadi kunci efeknya yang luas.

Dr. Louise Hecker, salah satu ilmuwan utama, mengatakan penelitian ini membuka kemungkinan baru yang menarik tentang bagaimana psilocybin dapat mendukung penuaan yang sehat, terutama ketika digunakan di usia lanjut.

Ia menjelaskan bahwa pengobatan ini tidak hanya memperpanjang hidup — tetapi juga meningkatkan kualitas hidup, yang penting bagi orang yang menua.

Dr. Ali John Zarrabi, peneliti lain yang terlibat dalam penelitian ini, mengatakan tikus-tikus tersebut tidak hanya hidup lebih lama — mereka juga menua dengan lebih baik.

Ia menekankan pentingnya perawatan yang tidak hanya menambah usia harapan hidup, tetapi juga membuat usia tersebut lebih sehat dan lebih menyenangkan.

Sebagai dokter perawatan paliatif, Zarrabi prihatin dengan perawatan yang membuat orang tetap hidup tetapi membuat mereka merasa tidak sehat atau tidak dapat menikmati hidup.

Penelitian ini muncul di saat orang-orang di AS memiliki harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan negara lain.

Pada tahun 2022, rata-rata orang Amerika hidup hingga sekitar 78,4 tahun, sementara orang-orang di negara-negara serupa hidup hingga sekitar 82,5 tahun.

Seiring dengan semakin populernya suplemen dan perawatan anti-penuaan, penelitian ini menawarkan bukti awal yang kuat bahwa psilocybin mungkin menjadi salah satu pilihan baru yang paling menjanjikan.

Tim berharap bahwa lebih banyak penelitian, termasuk yang melibatkan lansia, akan membantu mengonfirmasi hasil mereka.

Universitas Emory telah berpartisipasi dalam uji coba besar menggunakan psilocybin untuk mengobati depresi, dan para peneliti kini berpikir manfaatnya dapat jauh melampaui kesehatan mental.

Jika disetujui oleh FDA pada tahun 2027 untuk depresi, psilocybin juga dapat membantu orang hidup lebih lama dan lebih sehat.

× Image