Bagaimana Sleep Apnea Bisa Mempercepat Penuaan dan Membahayakan Jantung

Obstructive sleep apnea (OSA) diketahui menyebabkan masalah pernapasan saat tidur, tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa OSA dapat menyebabkan lebih dari itu.
Sebuah tinjauan terbaru yang diterbitkan dalam Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa OSA dapat mempercepat penuaan dalam tubuh dan meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.
Para peneliti dari Universitas Marshall menemukan bahwa OSA dapat menyebabkan proses yang disebut penuaan seluler.
Ini berarti sel-sel berhenti berfungsi dengan baik dan mulai melepaskan zat berbahaya yang dapat merusak sel-sel sehat di sekitarnya.
Proses ini merupakan bagian dari penyebab penuaan dan penyakit terkait usia.
Ketika seseorang menderita OSA, pernapasannya berhenti dan mulai berulang kali di malam hari. Hal ini menyebabkan kadar oksigen rendah, stres, dan gangguan tidur.
Studi ini menemukan bahwa siklus ini dapat merusak sel dalam berbagai cara—termasuk dengan menciptakan stres oksidatif, merusak mitokondria (pembangkit tenaga sel), dan menyebabkan peradangan jangka panjang.
Efek berbahaya ini dapat menyebabkan tanda-tanda awal masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan masalah sistem kekebalan tubuh.
Hal ini membantu menjelaskan mengapa penderita OSA sering mengalami penyakit ini di usia muda.
Tinjauan ini juga menunjukkan bahwa perawatan OSA standar seperti continuous positive airway pressure (CPAP) mungkin tidak cukup.
Para peneliti yakin perawatan baru yang menargetkan sel-sel senesens—seperti obat senolitik atau senomorfik—dapat membantu mengurangi kerusakan jangka panjang akibat OSA.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, terutama untuk menemukan cara sederhana untuk mendeteksi penuaan sel pada pasien.
Namun, studi ini menunjukkan bahwa OSA lebih dari sekadar masalah pernapasan. OSA bisa menjadi penyebab tersembunyi dari banyak penyakit kronis dan penuaan dini.
Jika Anda peduli dengan kesehatan jantung, silakan baca studi tentang akar penyebab gangguan irama jantung dan Sinyal peringatan dari ginjal dapat memprediksi risiko gagal jantung di masa mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan jantung, silakan baca studi tentang hubungan mengejutkan antara konsumsi alkohol dan kesehatan jantung, dan kedua angka tekanan darah dapat memprediksi risiko penyakit jantung.
Studi ini dipublikasikan di Sleep Medicine Reviews.