Kucing Dikta Dipanggil Rojak, Memet, dan James Tak Nengok
Pradikta Wicaksono, dikenal sebagai Dikta, sebelumnya adalah Dikta Nuno karena ia adalah salah satu vokalis Yovie & Nuno. Lelaki kelahiran 10 Januari 1986 ini selepas cabut dari Yovie & Nuno tahun lalu merilis mini album Sendiri berisi enam lagu dengan single pertama Harusnya Bersama.
Lupakan insiden ketika 'lato-lato'nya diremas penggemarnya usai tampil membawakan tiga lagu di Sarinah. Tak ada konfirmasi di akun medsosnya. Ingat saja, ia kerap share soal kucingnya bernama Jimbon.
Anak kedua dari lima bersaudara itu, di kanal Kuy Entertainment mengaku sudah menyukai binatang sejak kecil hingga kemudian ia pernah bercita-cita untuk menjadi dokter hewan. Ketika masa kanak-kanak, jika ada yang nanggap Topeng Monyet keliling, Dikta fokus tidak ke aksi monyet tapi justru ingin memegang ular.
Adik kakeknya, cerita Dikta, punya rumah di daerah Rempoa dengan tanah luas dan memelihara harimau, macan, dan singa. Nah, lelaki yang mengidolai Jimi Hendrix itu kerap bermain dengan binatang buas kendati masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK).
Anehnya, Dikta yang mampu memainkan gitar, bass, piano, dan drum, justru dilarang oleh ayahnya ketika ia pertama kali mau memelihara kucing. "Bokap marah, gak ada ya pelihara kucing, nanti kotor, bau. Eh, belakangan malah dia yang suka. Kucing di rumah sampai 17 ekor," katanya tertawa.
Ketika pindah ke rumah sendiri, cerita juri Indonesian Idol Musim 12 itu ditawari kucing persilangan Persia dengan kucing kampung oleh temannya. Ia kemudian menyambangi rumah sang kawan yang memiliki banyak kucing.
Saat sudah memilih satu kucing, tiba-tiba ia melihat kucing di pojokan rumah. "Kok nih kucing tengil banget, akhirnya gue ambil, itulah yang kemudian dikenal dengan Jimbon."
Sebelum diberi nama Jimbon, si kucing sempat dinamai Rojak, Memet, dan James. "Eh dipanggil Rojak, Memet, gak nengok, badung banget. Trus karena gue suka Jimi Hendrix gue panggil James, sama aja."
Suatu hari Dikta menonton film James Bond, tetiba si kucing yang tak suka didekati itu mendadak naik ke ranjang tempat Dikta nonton dan rebahan di sampingnya. "Kalau istilah di Bekasi, anak-anak sering nyebut nonton film James Bond dengan jembon, biar gampang aja kali. Langsung kepikiran kasih nama Jimbon," tuturnya.
Sekarang Jimbon lebih penurut. Meski begitu, walau tidak sampai merusak koleksi komik miliknya, Jimbon sering mengencingi gitar Dikta yang diletakkan di studio rumahnya. "Gue omelinlah, dia kayaknya tahu kalau gue marah. Gue mendidik dia agak militer. Misalnya pipis sembarangan, gue ambil tisu gue lap gue panggil terus gue tempelin di hidungnya trus dia berontak," Dikta ngakak.
Dikta mengaku sering mengajak ngobrol Jimbon. "Jangankan kucing, dulu tamagochi aja gue ajak ngobrol. Jimbon beratnya 13 kilo, lebih berat dari anak manajer gue," katanya tersenyum.
Usia Jimbon sekarang sudah sembilan tahun sejak dipelihara pertama kali berusia tiga bulan. Jimbon sudah menjadi teman Dikta di rumahnya. Terbayangkah Dikta suatu ketika Jimbon bakal mati? "Gue udah bilang ke dia tunggu gue umur 85 ya. Setelah itu baru deh terserah lu."