Taylor Swift Umumkan Edisi ke Empat dan Terakhir dari Album Barunya
Taylor Swift menggemparkan para penggemarnya saat dia mengumumkan edisi keempat dan terakhir dari The Tortured Poets Department selama konser pada hari Minggu.
Bintang berusia 34 tahun ini sedang melakukan pertunjukan keduanya di Singapura sebagai bagian dari Eras Tour ketika dia membuat pengumuman mengejutkan tentang album mendatangnya.
“Saya baru saja punya rencana untuk malam kedua,” kata Taylor kepada penonton, dalam klip yang juga sempat disiarkan langsung melalui akun Instagram miliknya.
“Saya merasa Anda akan bersemangat, jadi saya ingin menunjukkan sesuatu yang belum pernah dilihat orang lain sebelumnya.”
Saat penonton mulai berteriak, muncul gambar sepia yang memperlihatkan Taylor memegang dagunya dengan satu tangan sementara tangan lainnya memegang bagian atas kepalanya.
Dia kemudian mengumumkan versi terakhir dari album barunya yang diantisipasi akan menampilkan lagu bonus, The Black Dog.
“Jika Anda ingin melihat layar utama, saya ingin menunjukkan sesuatu kepada Anda,” goda Taylor kepada penonton konser.
“Ini adalah edisi terakhir dari The Tortured Poets Department. Itu cover terakhir dan ada lagu berjudul The Black Dog. Saya tidak sabar menunggu Anda mendengarnya dan saya sangat menghargai antusiasmenya.”
Pelantun Cruel Summer ini juga membagikan beritanya di Instagram, memposting karya seni yang sama yang dia luncurkan pada tanggal konser terbarunya.
“'Kebiasaan lama mati menjerit ' File Name: The Black Dog," tulisnya dalam pesan yang menyertai gambar tersebut.
"Pesan di muka edisi terakhir THE TORTURED POETS DEPARTMENT dengan bonus lagu eksklusif 'The Black Dog' di my situs web sekarang."
The Tortured Poets Department dijadwalkan untuk dirilis pada 19 April.
Taylor menggemparkan para penggemarnya selama pertunjukan Eras pertamanya di Singapura pada hari Sabtu ketika dia mengungkapkan bahwa destinasi tersebut memiliki tempat khusus di hatinya karena hubungannya dengan ibunya, Andrea Swift.
“Ibuku sebenarnya menghabiskan sebagian besar masa kecilnya bersama ibu, ayah, dan saudara perempuannya yang tumbuh besar di Singapura,” katanya kepada penonton.
“Jadi sering kali saat kami datang ke sini untuk tur, ibuku akan mengantarku melewati rumah lamanya, tempat dia dulu bersekolah. Jadi, aku sudah mendengar tentang Singapura sepanjang hidupku.”