Home > Gaya Hidup

Orang dengan Obesitas Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Diabetes Tipe 2

Risiko diabetes 20 hingga 40 kali lebih tinggi pada peserta dengan BMI lebih besar dari 35.
unsplash+
unsplash+

Obesitas kini diakui sebagai salah satu faktor risiko terpenting bagi perkembangan diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses gula darah (glukosa).

Dengan meningkatnya angka obesitas global, hubungan antara obesitas dan diabetes tipe 2 telah menjadi masalah kesehatan yang utama.

Bagaimana kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan bukti apa yang mendukung temuan ini.

Obesitas menyebabkan peningkatan penumpukan lemak, terutama di area perut.

Jenis lemak ini bukan hanya masalah penyimpanan tetapi juga bertindak seperti organ itu sendiri, memproduksi hormon dan zat yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan resistensi insulin.

Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula dari aliran darah ke sel untuk digunakan sebagai energi.

Ketika sel-sel tubuh Anda menjadi resisten terhadap efek insulin, kadar gula darah bisa meningkat, menciptakan badai sempurna untuk berkembangnya diabetes tipe 2.

Hubungan antara obesitas dan diabetes didukung oleh berbagai penelitian dan survei kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya berat badan.

Faktanya, kebanyakan penderita diabetes tipe 2 kelebihan berat badan atau obesitas.

Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari 25 (dianggap kelebihan berat badan) meningkatkan risiko Anda secara signifikan, dan risiko tersebut meningkat seiring dengan peningkatan BMI.

Beberapa penelitian berskala besar telah menunjukkan hubungan antara obesitas dan risiko diabetes.

Misalnya, Nurses’ Health Study and the Health Professionals Follow-up Study, yang melibatkan puluhan ribu peserta, menemukan bahwa risiko diabetes 20 hingga 40 kali lebih tinggi pada peserta dengan BMI lebih besar dari 35 dibandingkan dengan peserta dengan BMI kurang dari 25.

Selain itu, bukan hanya kelebihan berat badan yang meningkatkan risiko diabetes tetapi juga distribusi lemak ke seluruh tubuh.

Orang yang membawa beban lebih banyak di sekitar perutnya—yang disebut tubuh “berbentuk apel”—memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan mereka yang membawa beban di sekitar pinggul dan paha (“berbentuk buah pir”).

Hal ini karena lemak perut lebih aktif secara metabolik, artinya menghasilkan lebih banyak zat berbahaya yang memengaruhi fungsi insulin dan meningkatkan kadar gula darah.

Mencegah diabetes tipe 2 pada individu yang mengalami obesitas melibatkan penanganan masalah berat badan secara langsung.

Perubahan gaya hidup adalah garis pertahanan pertama, termasuk modifikasi pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan perubahan perilaku.

Bukti dari Program Pencegahan Diabetes di Amerika Serikat menunjukkan bahwa penurunan berat badan secara moderat dan berkelanjutan—sekitar 5 hingga 10% dari berat badan—dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes di antara individu yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Intervensi gaya hidup ini seringkali lebih efektif bila dikombinasikan dengan pendidikan dan dukungan.

Untuk beberapa individu, obat-obatan mungkin juga diresepkan untuk membantu menurunkan berat badan dan mengatur kadar gula darah.

Dalam kasus yang lebih parah, operasi bariatrik telah terbukti mengurangi berat badan secara signifikan dan menurunkan risiko terkena diabetes secara signifikan.

Kesimpulan utamanya adalah meskipun obesitas secara signifikan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kondisi ini sebagian besar dapat dicegah.

Pengelolaan berat badan yang efektif melalui perubahan gaya hidup, dan bila diperlukan, intervensi medis, dapat membantu mengurangi risiko ini.

Mengatasi obesitas tidak hanya membantu mencegah perkembangan diabetes tetapi juga masalah kesehatan terkait lainnya seperti hipertensi, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.

Dengan memahami risiko dan mengambil langkah proaktif untuk mengelola berat badan, seseorang dapat meningkatkan kesehatannya secara keseluruhan dan mengurangi kemungkinan terkena diabetes tipe 2.

× Image