Sheryl Crow Kecam Drake Gegara Hidupkan Kembali Suara Tupac Shakur
Sheryl Crow mengecam Drake karena tindakan "penuh kebencian" dengan menggunakan AI untuk menghidupkan kembali suara Tupac Shakur dalam lagunya 'Taylor Made Freestyle'.
Rapper berusia 37 tahun itu menggunakan kecerdasan buatan untuk mengkloning suara penyanyi yang terbunuh itu dalam "lagu hinaan" Kendrick Lamar awal tahun ini - meskipun lagu itu kemudian dihapus setelah ahli waris Tupac mengancam tindakan hukum - tetapi Sheryl berpendapat lagu itu seharusnya tidak pernah dirilis sama sekali.
"Anda tidak dapat menghidupkan kembali orang dari kematian dan percaya bahwa mereka akan menerima hal itu," katana kepada BBC.
"Saya yakin Drake berpikir, 'Ya, saya seharusnya tidak melakukannya, tetapi saya akan minta maaf nanti.' Tetapi itu sudah dilakukan, dan orang-orang akan mengetahuinya bahkan jika ia menghapusnya."
"Itu penuh kebencian. Itu bertentangan dengan kekuatan hidup yang ada dalam diri kita semua."
Sheryl khawatir tentang dampak "jalan licin" AI terhadap semua lapisan masyarakat.
Ia mengakui bahwa itu adalah pengalaman yang mengerikan ketika dia menggunakan teknologi tersebut untuk menggantikan vokalnya dengan tiruan John Mayer.
Musisi berusia 62 tahun itu mengatakan,"Saya kenal John dan saya tahu nuansa suaranya. Dan tidak mungkin Anda bisa tahu bahwa dia tidak menyanyikan lagu itu."
Sheryl telah mendesak politisi untuk memberlakukan peraturan yang lebih ketat pada penggunaan AI.
Ia bilang, perangkat lunak tersebut tidak akan pernah dapat menggantikan sensasi pertunjukan langsung.
Penyanyi 'All I Wanna Do' itu menuturkan,"AI dapat melakukan banyak hal, tetapi tidak dapat tampil langsung."
"Jadi selama kita memiliki musik langsung, selama kita memiliki tangan yang memegang kuas, semuanya tidak akan hilang."