Home > Gaya Hidup

Mengapa Tidur yang Baik Bisa Menurunkan Tekanan Darah

Orang yang tidur kurang dari enam jam semalam lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi.
unsplash
unsplash

Banyak dari kita tahu bahwa tidur malam yang baik membuat kita merasa lebih baik keesokan harinya. Namun, tahukah bahwa tidur juga dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan tekanan darah?

Selama bertahun-tahun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara jumlah tidur yang kita dapatkan dan kadar tekanan darah kita.

Hubungan yang sederhana namun mendalam ini dapat menjadi kunci dalam mengelola tekanan darah tinggi, suatu kondisi yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Pertama-tama, penting untuk memahami apa sebenarnya tekanan darah tinggi, atau hipertensi.

Kondisi ini terjadi ketika kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten terlalu tinggi.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, stroke, dan bahkan penyakit ginjal.

Mengingat sifatnya yang tersembunyi dan sedikit gejala yang terlihat, hipertensi sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam".

Sekarang, bagaimana tidur berperan? Tidur adalah waktu bagi tubuh kita untuk menyembuhkan dan memulihkan dirinya sendiri, dan ini termasuk mengatur hormon yang mengendalikan tekanan darah.

Selama tidur malam yang normal, tekanan darah kita secara alami turun sekitar 10 hingga 20 persen. Hal ini dikenal sebagai nocturnal dipping.

Orang yang tidak mengalami penurunan ini, terkadang disebut sebagai "non-dippers," mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah terkait jantung.

Bukti penelitian mendukung hal ini. Sebuah studi dari University of Arizona menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam semalam lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi.

Tinjauan ekstensif lainnya yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menghimpun berbagai studi dan menyimpulkan bahwa kualitas tidur yang buruk atau durasi tidur yang pendek di malam hari dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah di siang hari dan risiko signifikan terkena hipertensi dalam jangka panjang.

Selain itu, jenis tidur yang Anda dapatkan juga penting. Tidur nyenyak, fase tidur saat tubuh berada dalam kondisi paling pulih, membantu mengatur hormon stres dengan lebih baik dan memastikan tekanan darah stabil.

Gangguan tidur, seperti yang disebabkan oleh sleep apnea, dapat mencegah Anda mencapai tahap ini dan berkontribusi pada tekanan darah tinggi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengobati gangguan tidur seperti sleep apnea dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah ritme sirkadian, atau jam alami tubuh, yang menentukan kapan harus tidur dan kapan harus bangun.

Mengganggu ritme ini—seperti dalam kasus kerja shift atau bepergian melintasi zona waktu—dapat berdampak buruk pada tekanan darah seseorang.

Konsistensi waktu tidur dan bangun dapat mendukung manajemen tekanan darah yang lebih baik.

Namun, tidak semuanya buruk. Bagian baiknya adalah memperbaiki kebiasaan tidur benar-benar dapat membuat perbedaan. Langkah-langkah sederhana dapat diambil untuk meningkatkan kualitas tidur.

Ini termasuk mematuhi jadwal tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan yang tenang (pikirkan sejuk, gelap, dan tenang), menghindari kafein dan layar sebelum tidur, dan memasukkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi ke dalam rutinitas tidur.

Singkatnya, tidur bukan hanya periode istirahat, terutama dalam hal mengelola tekanan darah.

Meskipun penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk lebih memahami seluk-beluk bagaimana tidur memengaruhi tekanan darah, jelas bahwa memprioritaskan tidur yang baik adalah strategi yang bijaksana untuk kesehatan secara keseluruhan.

Ingat, setiap jam tidur nyenyak adalah langkah menuju jantung yang lebih sehat dan tekanan darah yang lebih rendah.

× Image