Intermittent Fasting, Strategi yang Menjanjikan untuk Kesehatan Metabolisme

Intermittent Fasting telah menjadi tren diet yang populer, dipuji karena potensi manfaat kesehatannya, khususnya untuk meningkatkan metabolisme.
Meskipun minat terhadapnya terus meningkat, masih ada pertanyaan tentang metode puasa berselang mana yang paling berhasil dan bagaimana metode ini dibandingkan dengan diet pembatasan kalori tradisional.
Analisis komprehensif terhadap lebih dari 9.800 peserta dari 153 penelitian memberikan wawasan baru tentang efektivitas berbagai rejimen puasa.
Penelitian yang dipublikasikan di BMC Medicine ini berfokus pada tiga metode intermittent fasting yang umum:
1. Time-Restricted Eating (TRE): Makan dalam rentang waktu tertentu setiap hari.
2. Alternate-Day Fasting (ADF): Bergantian hari puasa dengan hari makan teratur.
3. Diet 5:2: Membatasi asupan kalori hingga sekitar 500–600 kalori pada dua hari yang tidak berurutan setiap minggu sambil makan seperti biasa pada lima hari lainnya.
Regimen ini dibandingkan dengan pembatasan energi berkelanjutan (pengurangan kalori tradisional tanpa periode puasa tertentu) dan diet biasa, dengan para peneliti mengevaluasi efeknya pada indikator kesehatan metabolisme utama.
Metode dan Cakupan Studi
Analisis ini meneliti empat aspek utama kesehatan metabolisme: komposisi tubuh (antropometri), tekanan darah, pengaturan gula darah (parameter glikemik), dan kadar lipid (kolesterol dan trigliserida).
Meta-analisis jaringan digunakan untuk menggabungkan data dari berbagai studi, yang memungkinkan perbandingan bukti langsung dan tidak langsung.
Metode ini memungkinkan para peneliti untuk memberi peringkat strategi diet berdasarkan dampaknya pada 14 hasil metabolisme tertentu.
Temuan Utama
Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten menawarkan manfaat yang signifikan dibandingkan dengan diet biasa dan, dalam beberapa kasus, mengungguli pembatasan energi berkelanjutan:
1. Berat Badan: Semua rejimen puasa intermiten efektif dalam mengurangi berat badan dibandingkan dengan diet biasa.
2. Hasil Metabolisme: Puasa berselang-seling meningkatkan 85,4% hasil metabolisme lebih efektif daripada diet biasa dan mengungguli pembatasan energi berkelanjutan dalam 56,1% hasil.
3. Regimen Berkinerja Terbaik: Puasa berselang-seling muncul sebagai metode yang paling efektif, menempati peringkat pertama dalam 64,3% perbandingan dan kedua dalam 14,3%.
Mengapa Puasa Berlang-seling Menonjol
Puasa berselang-seling menunjukkan peningkatan paling konsisten dalam kesehatan metabolisme, termasuk manajemen berat badan yang lebih baik, peningkatan kadar gula darah, dan profil lipid yang lebih sehat.
Pola bergantian antara hari puasa dan makan teratur dapat memberikan keuntungan metabolisme yang unik, seperti peningkatan sensitivitas insulin dan defisit kalori yang lebih signifikan dari waktu ke waktu.
Selain itu, strukturnya yang jelas dapat memudahkan beberapa individu untuk mengikutinya dibandingkan dengan rejimen lainnya.
Implikasi untuk Rekomendasi Diet
Studi ini memperkuat argumen untuk puasa berselang-seling sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan metabolisme.
Meskipun semua metode puasa intermiten menunjukkan manfaat, puasa selang-seling tampaknya menawarkan keuntungan yang paling substansial.
Temuan ini menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menjadi alternatif yang layak untuk pembatasan kalori berkelanjutan, memberikan fleksibilitas dan hasil yang berpotensi lebih baik bagi individu.
Kesimpulan
Puasa intermiten tidak hanya efektif untuk manajemen berat badan tetapi juga menawarkan manfaat metabolisme yang lebih luas, menjadikannya pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Di antara berbagai metode puasa, puasa selang-seling secara konsisten memberikan peningkatan yang paling signifikan, menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi mereka yang mencari manfaat kesehatan metabolisme.
Temuan ini membuka jalan untuk mengintegrasikan puasa intermiten ke dalam pedoman diet dan menyoroti potensinya sebagai strategi kesehatan yang berkelanjutan dan berdampak.
Temuan penelitian dapat ditemukan di BMC Medicine.