Benarkah Mengonsumsi Telur Bisa Meningkatkan Risiko Kanker?
Sebuah studi terbaru dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa mengonsumsi telur dapat dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker tertentu, termasuk kanker payudara, ovarium, dan prostat.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lima telur atau lebih per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ini dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi telur.
Hubungan antara telur dan kanker telah dibahas sebelumnya, tetapi studi ini melihat lebih dekat bagaimana jumlah telur yang dimakan memengaruhi risiko kanker terkait hormon.
Para ilmuwan menganalisis penelitian sebelumnya dan menggabungkan hasilnya untuk melihat apakah mengonsumsi telur secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker.
Untuk kanker payudara, studi tersebut menemukan hubungan yang kuat. Wanita yang mengonsumsi lima telur atau lebih per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang menghindari telur.
Pola yang sama ditemukan untuk kanker ovarium, di mana mengonsumsi lima telur atau lebih setiap minggu dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
Untuk kanker prostat, hasilnya sedikit berbeda. Studi tersebut tidak menemukan hubungan yang jelas antara telur dan total kasus kanker prostat.
Namun, ketika para peneliti mengamati kasus kanker prostat parah yang berujung pada kematian, mereka menyadari bahwa pria yang mengonsumsi lima telur atau lebih per minggu memiliki risiko lebih tinggi.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak telur dapat sedikit meningkatkan risiko kanker ini.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini.
Mereka tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa telur secara langsung menyebabkan kanker, tetapi hasil penelitian mereka menunjukkan kemungkinan adanya hubungan.
Telur merupakan makanan yang populer dan bergizi, menyediakan protein dan vitamin penting.
Namun, telur juga mengandung kolesterol dan nutrisi tertentu yang dapat berperan dalam perkembangan kanker.
Beberapa peneliti percaya bahwa kolin, nutrisi yang ditemukan dalam telur, dapat meningkatkan pertumbuhan kanker, terutama pada kanker prostat.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana berbagai komponen dalam telur memengaruhi kesehatan.
Jika khawatir tentang risiko kanker, mungkin ada baiknya memperhatikan pola makan dan mempertimbangkan seberapa sering mengonsumsi telur.
Pola makan seimbang dengan berbagai makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, umumnya direkomendasikan untuk menurunkan risiko kanker.
Penelitian ini dipublikasikan di British Journal of Nutrition dan dipimpin oleh N. Keum dan tim peneliti.
Meskipun memberikan wawasan yang berharga, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami bagaimana telur memengaruhi risiko kanker.