Home > Didaktika

Sstt... Ada Obat Hipertensi yang Bisa Menurunkan Kejantanan Lho

Salah satu efek samping obat tekanan darah yang paling banyak dibicarakan adalah disfungsi ereksi (DE).
alodokter
alodokter

Bagi banyak pria, mengendalikan tekanan darah tinggi sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Meskipun obat-obatan membantu menjaga tekanan darah pada tingkat yang aman, obat-obatan tersebut terkadang dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Obat tekanan darah bekerja dengan merelaksasikan pembuluh darah, memperlambat detak jantung, atau mengurangi kadar cairan dalam tubuh.

Efek-efek ini membantu menurunkan tekanan darah, tetapi juga dapat menyebabkan masalah seperti kelelahan, pembengkakan, dan masalah kesehatan seksual.

Salah satu efek samping obat tekanan darah yang paling banyak dibicarakan adalah disfungsi ereksi (DE).

Beberapa obat, seperti beta-blocker dan diuretik (pil air), dapat mengurangi aliran darah atau mengganggu sinyal saraf, sehingga lebih sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Hal ini menciptakan situasi yang sulit karena tekanan darah tinggi sendiri dapat menyebabkan DE dengan merusak arteri.

Tujuannya adalah untuk menemukan obat yang menurunkan tekanan darah tanpa memperburuk DE. Beberapa obat, seperti ACE inhibitor dan ARB, cenderung tidak menyebabkan masalah ini.

Selain DE, beberapa pria juga mengalami penurunan gairah seks. Meskipun alasan pastinya belum jelas, kondisi kesehatan jangka panjang seperti hipertensi dan efek obat-obatan dapat menyebabkan berkurangnya minat dalam berhubungan intim.

Beta-blocker, yang memperlambat denyut jantung, dapat menyebabkan kelelahan dan energi rendah. Hal ini dapat membuat pria yang biasanya aktif atau memiliki pekerjaan yang menuntut merasa frustrasi.

Beberapa obat juga dapat memengaruhi kadar mineral penting seperti kalium dan natrium, yang menyebabkan kram otot, kelemahan, atau pusing.

Obat tekanan darah tertentu, seperti penghambat saluran kalsium, dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tungkai (edema).

Hal ini terjadi karena obat-obatan ini merelaksasi pembuluh darah, yang terkadang menyebabkan penumpukan cairan.

Meskipun tidak berbahaya, pembengkakan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan membatasi mobilitas.

Terlepas dari efek samping ini, mengendalikan tekanan darah sangat penting untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Kabar baiknya adalah ada banyak obat yang tersedia.

Berbicara dengan dokter dapat membantu pria menemukan pengobatan yang tepat dengan efek samping yang minimal.

Dalam banyak kasus, dokter dapat menyesuaikan dosis, beralih ke pengobatan lain, atau menggabungkan dosis yang lebih rendah dari dua obat untuk mengurangi efek samping sekaligus menjaga tekanan darah tetap terkendali.

Selain pengobatan, kebiasaan sehat dapat membuat perbedaan besar dalam mengelola tekanan darah dan mengurangi efek samping:

  • Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah, sayur, dan biji-bijian utuh

  • Mengurangi asupan garam untuk membantu mencegah retensi cairan

  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi dan tingkat energi

  • Mengelola stres melalui teknik relaksasi atau konseling

Obat tekanan darah dapat menyebabkan efek samping, tetapi memahaminya dan bekerja sama dengan dokter dapat membantu pria menemukan keseimbangan antara mengendalikan hipertensi dan mempertahankan kualitas hidup yang baik.

Dengan menggabungkan pengobatan yang tepat dengan gaya hidup sehat, tekanan darah dapat dikelola secara efektif tanpa ketidaknyamanan yang tidak perlu.

× Image