Ilmuwan Temukan Metode Berbiaya Rendah Untuk Melacak Asteroid Setelah Gelap

Heliostat —cermin raksasa yang biasanya digunakan untuk memantulkan sinar matahari ke menara surya— mungkin akan segera memiliki fungsi tambahan: mendeteksi asteroid di langit malam.
Ilmuwan Sandia National Laboratories, John Sandusky, yakin bahwa cermin-cermin ini, yang biasanya bekerja di siang hari untuk menghasilkan energi matahari, dapat memainkan peran baru yang mengejutkan setelah gelap—membantu mendeteksi objek-objek dekat Bumi yang mungkin mengancam planet kita.
“Lapangan heliostat tidak bekerja di malam hari. Mereka hanya terbengkalai begitu saja,” jelas Sandusky.
“Kita memiliki kesempatan untuk memberi mereka peran malam hari yang berbiaya rendah dalam melindungi Bumi dari asteroid.”
Saat ini, menemukan asteroid membutuhkan teleskop besar dan mahal yang dapat mengambil gambar langit malam.
Komputer kemudian memindai gambar-gambar tersebut untuk mencari garis-garis yang menunjukkan asteroid bergerak dengan latar belakang bintang.
Ini adalah sistem yang andal, tetapi membutuhkan waktu dan biaya, terutama jika dibutuhkan lebih banyak observatorium.
Ide Sandusky berbeda. Alih-alih menangkap gambar detail asteroid, ia ingin mendeteksi pergerakannya—seberapa cepat mereka bergerak melintasi langit relatif terhadap bintang-bintang.
Untuk menguji konsep ini, ia menggunakan salah satu dari 212 heliostat di Fasilitas Uji Termal Surya Nasional di New Mexico.
“Pada siang hari, menara surya mengumpulkan sekitar satu juta watt sinar matahari,” kata Sandusky.
“Pada malam hari, kami mencoba mendeteksi femtowatt —jumlah cahaya yang sangat kecil— yang dipantulkan dari asteroid.”
Dalam eksperimennya, Sandusky tidak menambahkan peralatan baru ke heliostat. Sebaliknya, ia menggunakan perangkat lunak yang ada untuk membuat cermin berayun perlahan maju mundur setiap menit.
Kemudian, bertengger 60 meter di atas tanah di menara surya, ia menggunakan instrumen optik untuk mengukur cahaya yang dipantulkan cermin.
“Prosesnya panjang dan tenang,” kata Sandusky. “Saya mengumpulkan data dalam interval 20 menit, seringkali bekerja hingga fajar.”
Tim tersebut tidak menyangka akan menemukan asteroid saat ini. Tujuan mereka adalah membuktikan konsepnya—bahwa cermin tersebut dapat menyapu langit dan mendeteksi bintang.
Uji coba tersebut berhasil, dan Sandusky mengatakan itu baru permulaan.
Selain menemukan asteroid, metode yang sama dapat membantu Angkatan Luar Angkasa AS melacak pesawat ruang angkasa di area yang sulit dipantau, seperti di dekat Bulan.
Pendekatan ini juga bisa jauh lebih murah daripada membangun observatorium baru dari awal.
Sandusky baru-baru ini mempresentasikan temuannya di sebuah konferensi dan menerbitkan makalah di Unconventional Imaging, Sensing, and Adaptive Optics 2024.
Ia kini sedang mencari masukan dari para ilmuwan di bidang optik dan astronomi untuk menyempurnakan gagasan tersebut.
Selanjutnya, ia berharap dapat menggunakan heliostat untuk melacak planet yang telah diketahui, yang akan membantu menguji batas sistem.
Pada akhirnya, ia membayangkan memperluas upaya untuk menggunakan banyak heliostat sekaligus, yang mungkin akan menciptakan alat baru yang hemat biaya untuk mengawasi batuan ruang angkasa sebelum mereka terlalu dekat.