Home > Didaktika

Mengapa Beberapa Mamalia Hidup Lebih Lama? Ukuran Otak dan Sistem Kekebalan Tubuh, Itu Rahasianya

Penelitian baru yang dipimpin oleh para ilmuwan dari University of Bath menunjukkan jawabannya mungkin terletak pada otak dan sistem kekebalan tubuh mereka.
Unsplash
Unsplash

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kucing cenderung hidup lebih lama ketimbang anjing, atau mengapa paus dapat hidup lebih dari satu abad sementara tikus hampir tidak bertahan lebih dari dua tahun?

Penelitian baru yang dipimpin oleh para ilmuwan dari University of Bath menunjukkan jawabannya mungkin terletak pada otak dan sistem kekebalan tubuh mereka.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Scientific Reports menemukan bahwa mamalia dengan otak yang lebih besar dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat cenderung hidup lebih lama.

Para peneliti mengamati 46 spesies mamalia yang berbeda, membandingkan potensi rentang hidup maksimum (MLSP) mereka—rentang hidup terpanjang yang tercatat untuk setiap spesies.

Mereka menemukan bahwa hewan dengan otak yang lebih besar umumnya hidup lebih lama.

Lumba-lumba, misalnya, dapat hidup hingga 39 tahun, sementara paus dapat mencapai 100 tahun yang mengesankan.

Sebaliknya, hewan berotak lebih kecil seperti tikus hanya hidup satu atau dua tahun.

Para ilmuwan percaya bahwa otak yang lebih besar menawarkan lebih banyak keuntungan perilaku, seperti pemecahan masalah dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik, yang dapat membantu hewan-hewan ini bertahan hidup lebih lama.

Namun, ukuran otak bukanlah satu-satunya faktor. Para peneliti menemukan bahwa sistem imun juga berperan penting dalam umur panjang.

Ketika mereka mempelajari gen mamalia ini, mereka menemukan bahwa spesies dengan rentang hidup lebih panjang memiliki lebih banyak gen yang terkait dengan fungsi imun.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem imun yang kuat membantu menjaga hewan-hewan ini tetap sehat lebih lama dengan membuang sel-sel yang menua, melawan infeksi, dan mencegah penyakit seperti kanker.

Yang menarik, ada beberapa pengecualian terhadap pola ini. Tikus mol dan kelelawar, misalnya, hidup lebih lama dari yang diperkirakan mengingat ukuran otak mereka yang kecil.

Tikus mol dapat hidup hingga 20 tahun, dan kelelawar dapat bertahan hidup selama beberapa dekade.

Para peneliti menemukan bahwa meskipun otak mereka kecil, hewan-hewan ini memiliki gen terkait imun yang lebih kuat, yang mungkin menjelaskan umur panjang mereka yang tidak terduga.

Dr. Benjamin Padilla-Morales, penulis utama studi dari Milner Center for Evolution, menjelaskan bahwa meskipun sudah diketahui sejak lama bahwa otak yang lebih besar terkait dengan umur yang lebih panjang, studi ini juga menyoroti pentingnya sistem imun yang mengejutkan.

Ini bukan hanya tentang melawan penyakit; sistem imun juga tampaknya membantu menjaga tubuh dan memperlambat penuaan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa bukan hanya perubahan genetik kecil yang penting; pergeseran genomik skala besar, seperti duplikasi seluruh keluarga gen, tampaknya mendorong umur panjang ini.

Tim sekarang berencana untuk mengeksplorasi gen terkait kanker untuk lebih memahami mengapa beberapa mamalia hidup lebih lama daripada yang lain.

Penelitian ini membuka cara baru untuk memahami bagaimana evolusi membentuk rentang hidup pada mamalia, yang menunjukkan bahwa ukuran otak dan ketahanan imun bekerja sama untuk mendukung kehidupan yang lebih panjang dan lebih sehat.

× Image