Home > News

Membangun di Bulan? Mantan Insinyur Angkatan Udara Ini Punya Rencana

Misi Artemis NASA sedang mempersiapkan pangkalan bulan pada tahun 2030 dan perjalanan pulang pergi ke Mars pada tahun 2039.
Profesor Texas A&M, Dr. Nancy Currie-Gregg, menancapkan bendera untuk Institut Antariksa Universitas Texas A&M yang baru dalam upacara peletakan batu pertama musim gugur lalu. Fasilitas di Houston ini dijadwalkan selesai pada musim gugur 2026./Texas A&M University Engineering
Profesor Texas A&M, Dr. Nancy Currie-Gregg, menancapkan bendera untuk Institut Antariksa Universitas Texas A&M yang baru dalam upacara peletakan batu pertama musim gugur lalu. Fasilitas di Houston ini dijadwalkan selesai pada musim gugur 2026./Texas A&M University Engineering

Dalam waktu dekat, manusia bisa tinggal dan bekerja di Bulan, bahkan Mars. Misi Artemis NASA sedang mempersiapkan pangkalan bulan pada tahun 2030 dan perjalanan pulang pergi ke Mars pada tahun 2039.

Namun, membangun rumah, laboratorium, dan ruang kerja di luar angkasa menghadirkan tantangan besar.

Meluncurkan material dari Bumi membutuhkan biaya antara $500.000 dan $1 juta per kilogram, sehingga metode konstruksi tradisional mustahil dilakukan.

Di sinilah Dr. Patrick Suermann berperan.

Sebagai profesor ilmu konstruksi di Texas A&M University, Suermann memimpin upaya untuk mencari tahu bagaimana kita dapat membangun di luar angkasa menggunakan material lokal, robotika, dan teknologi pencetakan 3D canggih.

Dengan latar belakang sebagai insinyur sipil dan pensiunan letnan kolonel Angkatan Udara AS, ia memiliki posisi unik untuk memecahkan masalah besar konstruksi di luar angkasa.

"Texas ingin menjadi negara bagian luar angkasa," kata Suermann. "Dan Texas A&M memimpin jalannya."

Bekerja sama dengan NASA dan Fakultas Teknik, tim Suermann sedang mengembangkan metode konstruksi untuk lingkungan tanpa gravitasi.

Penelitian mereka berbasis di lebih dari selusin pusat dan laboratorium di Texas A&M dan akan segera diperluas ke Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston.

Konstruksi di luar angkasa harus efisien, bebas limbah, dan aman.

Dengan menggunakan robotika, sistem otonom, dan material seperti regolith bulan (tanah berdebu yang menutupi permukaan Bulan), tim Suermann menciptakan proses pembangunan baru yang dapat mengubah tidak hanya cara kita membangun di luar angkasa, tetapi juga cara kita membangun di Bumi.

Misalnya, penelitian mereka tentang bata bulan cetak 3D dapat membantu membangun tempat perlindungan di zona bencana atau wilayah terpencil di planet kita.

Suermann percaya bahwa pelajaran yang dipetik dari konstruksi luar angkasa dapat membuat pembangunan di Bumi lebih murah, lebih aman, dan lebih berkelanjutan.

Ia membandingkan inefisiensi proyek yang dibangun khusus dengan sistem efisien yang digunakan dalam manufaktur.

“Semakin kita dapat mengubah konstruksi menjadi manufaktur, semakin efisien pula kita nantinya,” jelasnya.

Pengalaman militernya, termasuk membangun pangkalan-pangkalan terpencil di tempat-tempat seperti Greenland, Antartika, dan Afghanistan, mengajarkannya betapa pentingnya merencanakan setiap detail terlebih dahulu.

Di lokasi-lokasi tersebut, seperti halnya di luar angkasa, kita tidak perlu kembali ke toko untuk mencari komponen yang hilang.

Kecintaan Suermann terhadap luar angkasa dimulai sejak dini. Semasa kecil di dekat Kennedy Space Center di Florida, ia menyaksikan peluncuran roket dari halaman belakang rumahnya dan membangun jalur landai sepeda kayu dari bahan-bahan bekas.

Ia bahkan mengenakan pakaian penerbangan saat mengunjungi pusat antariksa tersebut saat kelas dua.

Sekarang, katanya, “Saya dapat merancang dengan para pemikir hebat di bidang arsitektur dan teknik, dan saya dapat bekerja dengan NASA. Ini benar-benar impian masa kecil saya yang menjadi kenyataan.”

Ke depannya, Suermann membantu merencanakan Konferensi Bumi dan Luar Angkasa 2026 yang diselenggarakan oleh Texas A&M.

Ini adalah salah satu acara terbaik dunia di bidang kedirgantaraan dan teknik sipil—dan ia ingin acara ini menjadi yang terbesar sepanjang masa.

Seiring Amerika bergerak menuju masyarakat antarplanet, Suermann berharap negara itu akan terus berinvestasi dalam penelitian antariksa.

"Versi kedua terakhir dari konstruksi jarak jauh adalah antariksa," ujarnya. Dan berkat orang-orang seperti dirinya, kita semakin dekat untuk membangun masa depan itu.

× Image