Home > Didaktika

Bagaimana Penuaan Dapat Melindungi dari Kanker Paru-paru

Tim peneliti menemukan bahwa meskipun orang berusia 70-an memiliki tingkat kanker paru-paru tertinggi, insidennya menurun pada mereka yang mencapai usia 80-an.
umsu.ac.id
umsu.ac.id

Meskipun penuaan sering dianggap sebagai faktor risiko terbesar kanker, sebuah studi baru dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK) menunjukkan bahwa penuaan juga dapat memberikan perlindungan—setidaknya dalam hal kanker paru-paru.

Studi yang diterbitkan di Nature ini menggunakan model tikus untuk mengeksplorasi bagaimana penuaan memengaruhi perkembangan kanker paru-paru.

Tim peneliti menemukan bahwa meskipun orang berusia 70-an memiliki tingkat kanker paru-paru tertinggi, insidennya menurun pada mereka yang mencapai usia 80-an.

Alasannya? Sel-sel yang lebih tua tampaknya kehilangan kemampuan untuk memperbarui diri dan tumbuh dengan cepat—dua sifat yang diandalkan oleh sel kanker.

Dr. Xueqian Zhuang, penulis pertama studi ini, menjelaskan bahwa sel-sel paru-paru yang lebih tua menghasilkan lebih banyak protein yang disebut NUPR1.

Protein ini membuat sel-sel berperilaku seolah-olah kekurangan zat besi, meskipun sebenarnya mengandung lebih banyak zat besi.

Akibatnya, sel-sel ini beregenerasi kurang efektif dan membentuk lebih sedikit tumor.

Dalam percobaan, pemberian lebih banyak zat besi pada tikus yang lebih tua atau pengurangan kadar NUPR1 memulihkan kemampuan mereka untuk beregenerasi—dan juga meningkatkan risiko kanker mereka.

Temuan ini memiliki dua implikasi utama:

  • Zat Besi Penting: Metabolisme zat besi memainkan peran utama dalam regenerasi sel dan perkembangan kanker. Terapi yang menargetkan metabolisme zat besi mungkin lebih efektif pada orang yang lebih muda daripada yang lebih tua.

  • Pencegahan Dini Sangat Penting: Karena sel kanker tumbuh lebih mudah pada tubuh yang lebih muda, menghindari paparan berbahaya seperti merokok dan berjemur di usia muda bisa jadi lebih penting daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Para peneliti juga mengamati pendekatan pengobatan yang disebut ferroptosis, sejenis kematian sel yang dipicu oleh zat besi.

Terapi kanker menggunakan ferroptosis mungkin tidak bekerja dengan baik pada pasien yang lebih tua karena sel mereka lebih resisten akibat kekurangan zat besi yang dirasakan.

Singkatnya, penelitian ini menambah pemahaman kita tentang bagaimana penuaan mengubah biologi sel.

Meskipun penuaan meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan, penuaan juga dapat menjadi penghambat alami pertumbuhan tumor di kemudian hari.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menerapkan temuan ini dengan aman, terutama dalam mengembangkan pengobatan baru dan strategi pencegahan yang disesuaikan dengan usia.

× Image